LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Disusun
oleh :
Safiria Rachmawati (081211431009)
Fawa'Idlul Khoir (081211431123)
Purnomo (081211433002)
Fitri Amalia K. (081211433010)
Paramita Dwi A. (081211433039)
Siti Rohma Amalia (081211433046)
Dosen Asistensi :
Drs. H. M. Saikhu Akhmad H, M.Kes.
PROGRAM STUDI BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Tekanandarahadalahtekanan yang ditimbulkanpadadindingarteri.Tekanan
sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksiototjantung. Istilah ini
secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat
terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu
terjadinya kontraksi disebut systole.Tekanan diastolik adalah tekanan
darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada
kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan
pada rentang di antara grafik denyut jantung.
Tekanandarahbiasanyadigambarkansebagairasiotekanansistolikterhadaptekanandiastolik.Sebagai contoh,
tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120
mmHg,
dantekanan diastolic padanilai 80 mmHg. Nilaitekanandarahpada
orang dewasanormalnyaberkisardari 100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanandarah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer& Bare, 2001).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari
dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara
berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti
sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
MenurutHayens (2003),
tekanandarahtimbulketikabersikulasi di dalampembuluhdarah. Organ
jantungdanpembuluhdarahberperanpentingdalam proses
inidimanajantungsebagaipompamuskular yang
menyuplaitekananuntukmenggerakkandarah, danpembuluhdarah yang memilikidinding
yang elastisdanketahanan yang kuat.
Pengukurantekanandarahdapatdilakukansecaralangsungatautidaklangsung.Padametodelangsung,
kateterarteridimasukkankedalamarteri.Walaupunhasilnyasangattepat,
akantetapimetodepengukuraninisangatberbahayadandapatmenimbulkanmasalahkesehatan
lain (Smeltzer& Bare, 2001). Bahaya yang
dapatditimbulkansaatpemasangankateterarteriyaitunyeriinflamasipadalokasipenusukkan,
bekuandarahkarenatertekuknyakateter,
perdarahanekimosisbilajarumlepasdantromboplebitis.Sedangkanpengukurantidaklangsungdapatdilakukandenganmenggunakan
sphygmomanometer danstetoskop.Sphgmomanometertersusunatasmanset yang
dapatdikembangkandanalatpengukurtekanan yang
berhubungandenganringgadalammanset.
Alatinidikalibrasisedemikianrupasehinggatekanan
yang terbacapada manometer seseuaidengantekanandalammilimeter air raksa yang
dihantarkanoleharteribrakialis (Smeltzer& Bare,
2001).Sphymomanometermemilikiduajenis, yaituspymomanometer manual yang
menggunakan air raksadan sphygmomanometer digital. Penggunaanspymomanometer
digital lebihmudahdibandingkanmenggunakanspymomanometer
manual.Namundibutuhkandua kali
pengukuranuntukmengetahuiketepatanhasilpengukurantekanandarah
1.2 Tujuan
Memahamiprinsipkerja
sphygmomanometer manual dan digital
dalampengukurandesakandaraharterisertaberbagaifaktor yang mempengaruhinya.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 29
September 2014 di Laboratorium 226 Universitas Airlangga Fakultas Sains dan
Teknologi pada pukul 10.40 – 12.30 WIB.
2.2 Bahan dan Alat
1. Sphygmomanometer
manual
2. Sphygmomanometer
digital
3. Stetoskop
4.
Es batu
2.3 Cara kerja
1. Carilah
terlebih dahulu pembuluh arteri branchialis (yang nanti letaknya berdekatan
dengan lengan yang dibebat) dan dengarkan bunyi desakan darah yang ada melalui
stetoskop.
2. Lengan
kid praktikan yang tidur terlentang dibebat sphygmomanometer, serta udara
diisikan di dalam pembebat sehingga air raksa menunjukkan angka 170 mm Hg .
3. Keluarkan
udara secara perlahan-lahan dari sphygmomanometer sambil tetap mendengarkan
bunyi desakan udara melalui stetoskop.
4. Catatlah
tinggi permukaan air raksa tepat ketika bunyi desakan darah pertama yang
terdengar serta bunyi desakan udara pertama kali menghilang sama sekali.
5. Ulangi
percobaan ini selama 3 kali untuk setiap praktikan dan selanjutnya diambil
rerata.
6. Ulangi
langkah tersebut diatas ketika praktikan telah berjalan / berlari lebih dulu
selama
(sebagai perbandingan dengan keadaan diatas).
7. Ulangi
langkah tersebut diatas ketika kaki praktikan telah direndam dalam tempat yang
berisi air es selama
(sebagai pembanding keadaan diatas).
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1
HASIL PENGAMATAN
Tabel
:Hasilpengamatanpengukurantekanandarahdenganberbagaiperlakuan
No
|
Nama
|
Jeniskelamin
|
Istirahat
|
Lari
Kecil
|
RendamEs
|
|||
Digital
|
Manual
|
Digital
|
Manual
|
Digital
|
Manual
|
|||
1
|
Husnus
|
Laki-laki
|
142/90
|
140/90
|
159/92
|
160/90
|
139/68
|
140/70
|
2
|
Jovita
|
Perempuan
|
99/76
|
100/70
|
112/87
|
120/80
|
106/81
|
100/80
|
3
|
Ifad
|
Laki-laki
|
132/80
|
130/70
|
144/75
|
140/80
|
136/91
|
130/80
|
4
|
Rudi
|
Laki-laki
|
130/80
|
130/81
|
131/86
|
132/90
|
123/88
|
130/90
|
5
|
Dewi
|
Perempuan
|
130/85
|
130/85
|
146/71
|
130/90
|
146/98
|
130/80
|
6
|
Hadi
|
Laki-laki
|
106/72
|
120/70
|
150/81
|
110/70
|
132/110
|
120/80
|
7
|
Hanna
|
Perempuan
|
96/67
|
100/60
|
112/77
|
110/60
|
115/68
|
110/70
|
8
|
Purnomo
|
Laki-laki
|
118/85
|
125/95
|
132/88
|
110/80
|
119/97
|
90/70
|
9
|
LiaSiti
|
Perempuan
|
125/88
|
120/90
|
145/79
|
130/90
|
113/77
|
90/80
|
10
|
Rena
|
Perempuan
|
119/84
|
120/80
|
127/84
|
130/80
|
113/78
|
110/85
|
11
|
Devi
|
Perempuan
|
111/75
|
110/70
|
116/60
|
120/60
|
104/78
|
110/80
|
12
|
Amanda
|
Perempuan
|
115/81
|
110/80
|
130/78
|
130/80
|
113/70
|
110/70
|
13
|
Ryan
|
Laki-laki
|
120/80
|
110/70
|
120/63
|
119/78
|
119/78
|
120/80
|
14
|
Ajeng
F
|
Perempuan
|
130/86
|
120/79
|
147/88
|
123/80
|
122/80
|
110/80
|
15
|
Ninto
|
Laki-laki
|
128/82
|
130/90
|
145/75
|
160/90
|
117/76
|
110/80
|
16
|
Rafdi
|
Laki-laki
|
133/83
|
130/80
|
166/64
|
170/70
|
139/96
|
140/90
|
17
|
Amin
|
Laki-laki
|
107/70
|
110/70
|
114/73
|
128/76
|
94/62
|
97/67
|
18
|
Inne
|
Perempuan
|
113/67
|
109/70
|
143/78
|
140/72
|
124/79
|
118/72
|
19
|
Lutfi
|
Laki-laki
|
114/64
|
110/60
|
156/70
|
140/70
|
118/70
|
120/80
|
20
|
Jaunita
|
Perempuan
|
105/72
|
100/70
|
133/76
|
120/70
|
111/87
|
133/100
|
21
|
Arif
|
Laki-laki
|
113/72
|
110/70
|
127/78
|
120/70
|
98/56
|
100/60
|
3.2
PEMBAHASAN
Padaacarapraktikumpengukurandarah kali ini, dilakukanpengukurantekanandarahdengantigakeadaanatauperlakuanyaitusaatistirahat(duduk), olahraga
(larikecilselamakuranglebih 10 menit) danpadasuhudingin (denganesbatu) yang
masing-masingdiukurpadasebelasmahasiswalaki-lakidansepuluhmahasiswiperempuandenganmenggunakanSphygmomanometer digital maupun manual
dengancarabebat.Sphygmomanometer dibebatkandidaeraharteri
brachialis tepatdilekukanlengan.Dan pengukurankeduadanketigadilakukansetelahperlakuanbukanpadasaatperlakuan.
Padakeadaan normal
atauistirahatdimanasemuapropandusdiukurdalamkeadaandudukdansantai yang
menunjukkantekanandarahsemuapropandusjuga normal
karenadalamkeadaantersebutkeadaantubuhkonstan yang jugamenyebabkanalirandarahdalamtubuhkeadaannyajuga
normal.Dari hasilpercobaandiperoleh data rata-rata
propandustekanandarahnyadimananilaisistolenyaberkisarantara 100-130 mmHgyaitudetakjantung
yang terdengardarisuarajantung 1 (lubb) kesuarajantung 2 (dubb).Suarajantung 1
adalah systole,
dimanaterjadipenutupanvalvulabicuspidalisdanvalvulatricuspidalis.Sedangkansuarajantung
2 adalah diastole, dimanaterjadipenutupanvalvulasemilunaris aorta
danvalvulasemilunarispulmonal.Selanjutnyanilaidiastolenyaberkisarantara60-90 mmHg yang
merupakandetakjantung yang terdengardarisuarajantung 2 kesuarajantung 1.
Perlakuankeduadilakukanpengukurantensisetelahmelakukanaktivitasberlariselama
10 menit.Diperoleh data dimananilaisistoledan diastole semuapropandusmeningkatdarikeadaantekanandarahsaatberistirahat.Hal
inidapatterjadikarenaketikatubuhmelakukanaktivitas (berlari),keadaantekanandarahsaatusaiberlarimengalamipeningkatandibandingkankeadaanistirahat(kontrol).Inidisebabkanolehkerjaototpadatubuh
yang memacukerjapompadarah di jantungsemakincepatakibatkebutuhanoksigen yang
lebihbanyakketikaberlari.
Padaperlakuanketigayaitupadaujiperubahansuhu,
kaki yang direndam didalam air berisiesselama5menitlamanyakemudiandiukurmenggunakanSphygmomanometer,
hasilnyamenunjukkanmengalamipenurunan (ada yang drastis dan ada yang biasasaja)
dibandingkandengankeadaanusaiberlarimaupunkeadaanistirahat. Hal
inidikarenakandetakjantung yang menurunakibatsuhudingin yang dirasakan,menyebabkanarterimenyempitsehinggamenimbulkan
rasa nyeridiikutidengansuplaioksigen yang menurun.Hal
itubiasadisebutdengankeadaanhipotermia yang
manatekanandarahnyacenderungturunbaiknilaisistoledandiastolenya. Hal
tersebutkarenahipotermiamerupakankondisi di manalingkungandiluartubuhmenurun
yang disertaidengankondisitubuh yang jugamengalamipenurunansuhuinti (suhu organ
dalam) danmenyebabkantekanandarahmenurundarisuhutubuh yang normaldanterjadikontraksiototsebagaiusahatubuhuntukmenghasilkanpanas.
BAB IV
KESIMPULAN
1.
Meningkatnyatekanandarah
di dalamarteribisaterjadimelaluibeberapacaradiantaranyayaitujantungmemompalebihkuatsehinggamengalirkanlebihbanyakcairanpadasetiapdetiknya,
arteribesarkehilangankelenterunnyadanmenjadikaku,
danbertambahnyacairandalamsirkulasi.
2. Beberapafaktor
yang dapatmempengaruhitekanandarahsecarafisiologisadalahkarenaistirahat,
perubahansikap, kerjaotot, pengaruhberpikir, inspirasidanekspirasikuat, umur,
jeniskelamindansuhulingkungan.
3. Pengaruhposisitubuhdalampengukurantekanandarahjugamempengaruhitekanandarahpraktikan.
4. Padasuhu
yang menurunsecara normal tekanandarahikutmenurun. Dan
ketikaototbekerjakuatsecara normal tekanandarahikutmeningkat.
5. Tekanandarahdiatas
140 mmHg digolongkanhipertensi, sedangkantekanandarahdibawah 100 mmHg
digolongkanhipotensi. Tekanandarah normal sekitar 120 mmHg.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer,
S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah.Edisi 8
Vol.2.Jakarta : EGC.
Pearce,
C.E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Paramedis, Gramedia, Jakarta.
Saikhu
A.H, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum
Fisiologi Hewan, Departemen Biologi FST
Universitas
Airlangga, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar