Rabu, 19 November 2014

Pengukuran Tekanan Darah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH




                                                               Disusun oleh :

Safiria Rachmawati        (081211431009)
Fawa'Idlul Khoir            (081211431123)
Purnomo                          (081211433002)
Fitri Amalia K.                (081211433010)
Paramita Dwi A.             (081211433039)
Siti Rohma Amalia         (081211433046)


Dosen Asistensi :
Drs. H. M. Saikhu Akhmad H, M.Kes.




PROGRAM STUDI BIOLOGI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
Tekanandarahadalahtekanan yang ditimbulkanpadadindingarteri.Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksiototjantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.
Tekanandarahbiasanyadigambarkansebagairasiotekanansistolikterhadaptekanandiastolik.Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg, dantekanan diastolic padanilai 80 mmHg. Nilaitekanandarahpada orang dewasanormalnyaberkisardari 100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanandarah normal biasanya 120/80 (Smeltzer& Bare, 2001).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
MenurutHayens (2003), tekanandarahtimbulketikabersikulasi di dalampembuluhdarah. Organ jantungdanpembuluhdarahberperanpentingdalam proses inidimanajantungsebagaipompamuskular yang menyuplaitekananuntukmenggerakkandarah, danpembuluhdarah yang memilikidinding yang elastisdanketahanan yang kuat.
Pengukurantekanandarahdapatdilakukansecaralangsungatautidaklangsung.Padametodelangsung, kateterarteridimasukkankedalamarteri.Walaupunhasilnyasangattepat, akantetapimetodepengukuraninisangatberbahayadandapatmenimbulkanmasalahkesehatan lain (Smeltzer& Bare, 2001). Bahaya yang dapatditimbulkansaatpemasangankateterarteriyaitunyeriinflamasipadalokasipenusukkan, bekuandarahkarenatertekuknyakateter, perdarahanekimosisbilajarumlepasdantromboplebitis.Sedangkanpengukurantidaklangsungdapatdilakukandenganmenggunakan sphygmomanometer danstetoskop.Sphgmomanometertersusunatasmanset yang dapatdikembangkandanalatpengukurtekanan yang berhubungandenganringgadalammanset.
Alatinidikalibrasisedemikianrupasehinggatekanan yang terbacapada manometer seseuaidengantekanandalammilimeter air raksa yang dihantarkanoleharteribrakialis (Smeltzer& Bare, 2001).Sphymomanometermemilikiduajenis, yaituspymomanometer manual yang menggunakan air raksadan sphygmomanometer digital. Penggunaanspymomanometer digital lebihmudahdibandingkanmenggunakanspymomanometer manual.Namundibutuhkandua kali pengukuranuntukmengetahuiketepatanhasilpengukurantekanandarah

1.2  Tujuan
Memahamiprinsipkerja sphygmomanometer manual dan digital dalampengukurandesakandaraharterisertaberbagaifaktor yang mempengaruhinya.

















BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 29 September 2014 di Laboratorium 226 Universitas Airlangga Fakultas Sains dan Teknologi pada pukul 10.40 – 12.30 WIB.

2.2  Bahan dan Alat
1.      Sphygmomanometer manual
2.      Sphygmomanometer digital
3.      Stetoskop
4.      Es batu

2.3  Cara kerja
1.      Carilah terlebih dahulu pembuluh arteri branchialis (yang nanti letaknya berdekatan dengan lengan yang dibebat) dan dengarkan bunyi desakan darah yang ada melalui stetoskop.
2.      Lengan kid praktikan yang tidur terlentang dibebat sphygmomanometer, serta udara diisikan di dalam pembebat sehingga air raksa menunjukkan angka 170 mm Hg .
3.      Keluarkan udara secara perlahan-lahan dari sphygmomanometer sambil tetap mendengarkan bunyi desakan udara melalui stetoskop.
4.      Catatlah tinggi permukaan air raksa tepat ketika bunyi desakan darah pertama yang terdengar serta bunyi desakan udara pertama kali menghilang sama sekali.
5.      Ulangi percobaan ini selama 3 kali untuk setiap praktikan dan selanjutnya diambil rerata.
6.      Ulangi langkah tersebut diatas ketika praktikan telah berjalan / berlari lebih dulu selama  (sebagai perbandingan dengan keadaan diatas).
7.      Ulangi langkah tersebut diatas ketika kaki praktikan telah direndam dalam tempat yang berisi air es selama  (sebagai pembanding keadaan diatas).




BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1    HASIL PENGAMATAN

Tabel :Hasilpengamatanpengukurantekanandarahdenganberbagaiperlakuan
No
Nama
Jeniskelamin
Istirahat
Lari Kecil
RendamEs
Digital
Manual
Digital
Manual
Digital
Manual
1
Husnus
Laki-laki
142/90
140/90
159/92
160/90
139/68
140/70
2
Jovita
Perempuan
99/76
100/70
112/87
120/80
106/81
100/80
3
Ifad
Laki-laki
132/80
130/70
144/75
140/80
136/91
130/80
4
Rudi
Laki-laki
130/80
130/81
131/86
132/90
123/88
130/90
5
Dewi
Perempuan
130/85
130/85
146/71
130/90
146/98
130/80
6
Hadi
Laki-laki
106/72
120/70
150/81
110/70
132/110
120/80
7
Hanna
Perempuan
96/67
100/60
112/77
110/60
115/68
110/70
8
Purnomo
Laki-laki
118/85
125/95
132/88
110/80
119/97
90/70
9
LiaSiti
Perempuan
125/88
120/90
145/79
130/90
113/77
90/80
10
Rena
Perempuan
119/84
120/80
127/84
130/80
113/78
110/85
11
Devi
Perempuan
111/75
110/70
116/60
120/60
104/78
110/80
12
Amanda
Perempuan
115/81
110/80
130/78
130/80
113/70
110/70
13
Ryan
Laki-laki
120/80
110/70
120/63
119/78
119/78
120/80
14
Ajeng F
Perempuan
130/86
120/79
147/88
123/80
122/80
110/80
15
Ninto
Laki-laki
128/82
130/90
145/75
160/90
117/76
110/80
16
Rafdi
Laki-laki
133/83
130/80
166/64
170/70
139/96
140/90
17
Amin
Laki-laki
107/70
110/70
114/73
128/76
94/62
97/67
18
Inne
Perempuan
113/67
109/70
143/78
140/72
124/79
118/72
19
Lutfi
Laki-laki
114/64
110/60
156/70
140/70
118/70
120/80
20
Jaunita
Perempuan
105/72
100/70
133/76
120/70
111/87
133/100
21
Arif
Laki-laki
113/72
110/70
127/78
120/70
98/56
100/60

3.2    PEMBAHASAN

Padaacarapraktikumpengukurandarah kali ini, dilakukanpengukurantekanandarahdengantigakeadaanatauperlakuanyaitusaatistirahat(duduk), olahraga (larikecilselamakuranglebih 10 menit) danpadasuhudingin (denganesbatu) yang masing-masingdiukurpadasebelasmahasiswalaki-lakidansepuluhmahasiswiperempuandenganmenggunakanSphygmomanometer digital maupun manual dengancarabebat.Sphygmomanometer dibebatkandidaeraharteri brachialis tepatdilekukanlengan.Dan pengukurankeduadanketigadilakukansetelahperlakuanbukanpadasaatperlakuan.
Padakeadaan normal atauistirahatdimanasemuapropandusdiukurdalamkeadaandudukdansantai yang menunjukkantekanandarahsemuapropandusjuga normal karenadalamkeadaantersebutkeadaantubuhkonstan yang jugamenyebabkanalirandarahdalamtubuhkeadaannyajuga normal.Dari hasilpercobaandiperoleh data rata-rata propandustekanandarahnyadimananilaisistolenyaberkisarantara 100-130 mmHgyaitudetakjantung yang terdengardarisuarajantung 1 (lubb) kesuarajantung 2 (dubb).Suarajantung 1 adalah systole, dimanaterjadipenutupanvalvulabicuspidalisdanvalvulatricuspidalis.Sedangkansuarajantung 2 adalah diastole, dimanaterjadipenutupanvalvulasemilunaris aorta danvalvulasemilunarispulmonal.Selanjutnyanilaidiastolenyaberkisarantara60-90 mmHg yang merupakandetakjantung yang terdengardarisuarajantung 2 kesuarajantung 1.
Perlakuankeduadilakukanpengukurantensisetelahmelakukanaktivitasberlariselama 10 menit.Diperoleh data dimananilaisistoledan diastole semuapropandusmeningkatdarikeadaantekanandarahsaatberistirahat.Hal inidapatterjadikarenaketikatubuhmelakukanaktivitas (berlari),keadaantekanandarahsaatusaiberlarimengalamipeningkatandibandingkankeadaanistirahat(kontrol).Inidisebabkanolehkerjaototpadatubuh yang memacukerjapompadarah di jantungsemakincepatakibatkebutuhanoksigen yang lebihbanyakketikaberlari.
Padaperlakuanketigayaitupadaujiperubahansuhu, kaki yang direndam didalam air berisiesselama5menitlamanyakemudiandiukurmenggunakanSphygmomanometer, hasilnyamenunjukkanmengalamipenurunan (ada yang drastis dan ada yang biasasaja) dibandingkandengankeadaanusaiberlarimaupunkeadaanistirahat. Hal inidikarenakandetakjantung yang menurunakibatsuhudingin yang dirasakan,menyebabkanarterimenyempitsehinggamenimbulkan rasa nyeridiikutidengansuplaioksigen yang menurun.Hal itubiasadisebutdengankeadaanhipotermia yang manatekanandarahnyacenderungturunbaiknilaisistoledandiastolenya. Hal tersebutkarenahipotermiamerupakankondisi di manalingkungandiluartubuhmenurun yang disertaidengankondisitubuh yang jugamengalamipenurunansuhuinti (suhu organ dalam) danmenyebabkantekanandarahmenurundarisuhutubuh yang normaldanterjadikontraksiototsebagaiusahatubuhuntukmenghasilkanpanas.




BAB IV
KESIMPULAN


1.      Meningkatnyatekanandarah di dalamarteribisaterjadimelaluibeberapacaradiantaranyayaitujantungmemompalebihkuatsehinggamengalirkanlebihbanyakcairanpadasetiapdetiknya, arteribesarkehilangankelenterunnyadanmenjadikaku, danbertambahnyacairandalamsirkulasi.
2.      Beberapafaktor yang dapatmempengaruhitekanandarahsecarafisiologisadalahkarenaistirahat, perubahansikap, kerjaotot, pengaruhberpikir, inspirasidanekspirasikuat, umur, jeniskelamindansuhulingkungan.
3.      Pengaruhposisitubuhdalampengukurantekanandarahjugamempengaruhitekanandarahpraktikan.
4.      Padasuhu yang menurunsecara normal tekanandarahikutmenurun. Dan ketikaototbekerjakuatsecara normal tekanandarahikutmeningkat.
5.      Tekanandarahdiatas 140 mmHg digolongkanhipertensi, sedangkantekanandarahdibawah 100 mmHg digolongkanhipotensi. Tekanandarah normal sekitar 120 mmHg.











BAB V
DAFTAR PUSTAKA



Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah.Edisi 8 Vol.2.Jakarta : EGC.
Pearce, C.E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta.
Saikhu A.H, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan, Departemen Biologi FST
Universitas Airlangga, Surabaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar