Rabu, 12 Maret 2014

Tanaman citrus aurantifolia



BAB I
PENDAHULUAN

Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia di sepanjang tahun, kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan tekstur kulit, bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu diperhatikan, semakin tipis kulitnya semakin banyak kandungan airnya. Jeruk nipis berukuran kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis daripada berukuran besar.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah buah yang memiliki rasa asam dan agak pahit. Manfaat jeruk nipis yang umumnya kita ketahui selama ini hanyalah untuk menghilangkan bau amis atau menjadi penyedap makanan, namun ternyata manfaat jeruk nipis ini sangat banyak dan beragam. Berdasarkan penelitian, kandungan vitamin C yang ada pada jeruk nipis melebihi kandungan vitamin C jenis jeruk lainnya.
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras, sedangkan permukaan kulit luar berwarna hijau tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya hidup pada tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.

BAB II
DISKRIPSI
A. Klasifikasi

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom     : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas         : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili               Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus               Citrus
Spesies             Citrus aurantifolia 

B. Morfologi dan ciri-ciri Citrus aurantifolia
Jeruk nipis ini memiliki dahan dan ranting yang banyak. Batangnya berkayu ulet, berduri, dan keras serta tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna hijau tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.    Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm serta berwarna putih. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang.


v Organa Nutrivida
Ø Akar  (Radix)


       1.         2.          3.                    4.     5.

Keterangan :
1.     Ujung akar (apex radicis)
2.     Cabang akar (radix lateralis)
3.     Batang akar (corpus radicis)
4.     Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.     Leher akar (collum)
Jenis akar dari tanaman jeruknipis ( Citrus aurantifolia ) ini adalah akar tunggang atau akar primer dimana berkembang  melalui apex embrio yang ditentukan, dari semula untuk menjadi akar, dan dari perisikel bagian – bagian akar yang relatif matang atau dari bagian – bagian lain tubuh tumbuhan tersebut, seperti misalnya batang dan daun. Urutan munculnya akar – akar sisi yaitu dari leher akar ( bagian yang menghubungkan akar dengan batang ) ke arah ujung akar, bagian akar yang matang yang biasanya mengalami penebalan sekunder hanya berfungsi sebagai jangkar dalam tanah untuk menyimpan cadangan makanan.






Ø Batang (Caulis)
            1.                             2.
Keterangan :
1.     Tubuh batang
2.     Duri batang (spinosus)






Tanaman citrus aurantifolia  memiliki batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batangnya yang keras dan kuat. Batangnya berbentuk bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya mengangguk (nutans), dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi lalu ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah. Sifat percabangan batang monopodial yaitu dimana batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang.
Ø Daun (folio)
       1.                         2.    3.
Keterangan :
1.     Helaian daun (lamina)
2.     Tangkai anak daun
3.     Tangkai daun (ptiolus)









Daunnya berwarna hijau segar, tetapi kalau sudah tua warna kulitnya menjadi kuning, tangkai daun bersayap sempit. Helain daun berbentuk jorong (ovalis) , pangkal daunnya membulat (rotundus), ujung daunnya tumpul (obtusus), tepi daunnya beringgit (crenatus), permukaan atasnya berwarna hijau tua mengkilap, permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda, daging daunnya seperti kertas (chartaceus), panjang 2.5 – 9 cm, lebar 2.5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip (pennivernis) dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5 – 25 mm. Duduk daun tersebar (folia sparsa), karena disetiap buku-buku terdapat hanya satu daun.

v Organa Reproduktiva
            Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian memisahkan diri secara alami atau manual oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan atau organum reproductivum
Adapun organ-organ reproductivumnya adalah sebagai berikut :

Ø Bunga (Flos)
      1.         2.   3.
Keterangan :
1. Putik (gynaecium)
2. Benang sari (perigonium)
3. Mahkota bunga (corolla)







Bunga    merupakan alat reproduksi seksual ( generatif ). Dalam Citrus aurantifolia memiliki bunga majemuk ( inflorescentia ).  Bunga majemuk ( inflorescentia ), tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak daun dengan diameter 1,5 – 2,5 cm, bunga berbentuk mangkuk berbagi 4 – 5 dengan diameter 0,4 – 0,7 cm berwarna putih dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4 – 5 berbentuk  lanset  dengan  panjang 0,7 – 1,25 dan lebar 0,25 – 0,5 cm  dan berwarna putih. Termasuk bunga hermafrodit atau sering kita sebut bunga banci dimana terdapat putik dan benang sari . Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari menghadap ke dalam beruang dua, dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang, aroma bunga harum sehingga menarik lebah.


Ø Buah (fructus)
 











Bentuk buahnya hampir bulat telur, diameter 3.5–5 cm,tebal kulitnya 0,2–0,5 cm,tipe buah buah sejati tunggal berdaging jeruk (hesperedium), permukaan licin, dan berkulit tipis. Kulit buahnya memiliki 3 lapisan yaitu :
a)     Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan. Lapisan ini disebut flavedo.
b)    Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih. Lapisan ini dinamakan albedo.
c)     Dan  kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung- gelembung berair, dan bijinya terdapat bebas di antara gelembung-gelembung.


Kulit Buah Jeruk nipis
Kepingan panjang atau berbentuk spiral, melengkung atau datar, lebar sampai 15 mm dan tebal lebih kurang 3 mm serta keras. Permukaan luar berbenjol – benjol, parut gagang buah berupa lingkaran lebih menonjol. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan bercak kuning kecoklatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan warna kehijauan bergaris tengah lebih kurang 1mm. Berkas patahan tidak berserabut.


Ø Biji (semen)

Bijinya banyak dan kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang. Biji Citrus aurantifolia ini juga memiliki lapisan kulit luar (testa) : tipis, dan bagian pelindung utama  bagi bagian biji yang ada di dalam dan lapisan kulit dalam ( tegmen )  biasanya tipis seperti selaput.




BAB III
KANDUNGAN DAN MANFAAT
CITRUS AURANTIFOLIA

A.   Kandungan Jeruk nipis
Ada beberapa kandungan dan manfaat dari buah Citrus aurantifolia ini. Pada umumnya masyarakat sudah banyak mengetahui akan kandungan vitamin C nya yang cukup besar . Namun ternyata masih banyak lagi kandungan-kandungan dari buah ini seperti halnya mineral yang dikandungnya. Dalam penelitian menunjukkan pada setiap 100 gram buah jeruk terdapat :


- asam askorbat 49 mg
- besi 0,4 mg
- fosfor 23 mg
- kalsium 33 mg
- mineral 0,5 g
- karbohidrat 11,4 g
- lemak 0,2 g
- protein 0,9 g
- kalori 51 kal, Dll



Jeruk nipis  mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk anti inflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001). Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Guo, et al. (2006) telah meneliti bahwa D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562.

B.   Manfaat Jeruk nipis
Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.
Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.
Dikarenakan kandungan dari buah jeruk nipis yang begitu besar, banyak orang yang memanfaatkan buah jeruk tersebut sebagai buah alternatif kecantikan maupun obat. Banyak orang yang menyukai minuman yang terbuat dari jeruk nipis tersebut, hal ini karena iklim di indonesia termasuk ber iklim tropis makanya tak salah banyak orang yang menyukai buah tropis yang satu

ini. Selain menyegarkan jeruk nipis sendiri dapat di jadikan sebagai bahan kecantikan alternatif seperti :
§  Melangsingkan badan
§  Menghaluskan dan mencerahkan kulit
§  Menghilangkan ketombe
§  Membersihkan kuku agar cemerlang
§  Mengecilkan pori-pori kulit
§  Menghilangkan bau keringat
§  Sebagai bahan relaksasi
§  Menghilangkan jerawat pada muka
§  Menyamarkan noda hitam atau flek hitam
§  Meremajakan kulit, dll


Manusia memiliki warna kulit yang tidak sama satu sama lain. Selain faktor genetik, ada juga beberapa faktor lain, seperti iklim dan cuaca. Kulit wajah adalah bagian yang paling penting, khususnya bagi kaum wanita. Karena itu, kaum wanita melakukan beberapa upaya untuk membuat kulit wajah menjadi putih bersih dan menarik.
Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus untuk mencerahkan warna kulit. Jeruk nipis juga memenuhi syarat sebagai buah untuk merawat dan menambah kecantikan.
Untuk mendapatkan kulit wajah yang putih dan halus, ada dua cara yang dapat dilakukan. Untuk memutihkan dan menghaluskan kulit serta memperkecil pori-pori, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara mengkonsumsinya. Karena dengan mengkonsumsi jeruk, kandungan vitamin C yang diserap oleh tubuh akan lebih maksimal. Kedua, menggunakan jeruk nipis dari luar dengan mengusapkan potongan jeruk nipis pada wajah dan kulit bagian tubuh yang dinginkan secara rutin setiap hari.





BAB IV
KESIMPULAN

Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia di sepanjang tahun. Jeruk nipis mempunyai nama ilmiah Citrus aurantifolia. Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, buah yang sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Klasifikasi dari tumbuhan Citrus aurantiifolia adalah sebagi berikut :
Kingdom        : Plantae
Divisio           : Spermathophyta
Subdevisio     : Angiospermae
Clasis             : Dicotyledonea
Ordo              : Rutales
Genus             : Citrus
Spesies           : Citrus  aurantifolia

Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, bulat,  berduri, keras, dan bewarna putih kehijauan, Sedangkan kulit luarnya  berwarna  tua dan kusam. Daunnya majemuk berbentuk elips atau bulat telur dengan  pangkal membulat, ujung tumpul dan tepi beringgit. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, dan berwarna hijau.  Bunganya berukuran majemuk yang tumbuh di ketiak daun dengan Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan warna putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dan berwarna putih. Tanaman ini berasal dari daerah Asia. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Banyak ditanam di pekarangandan di kebun. Jenis akar dari tanaman jeruk nipis ( Citrus aurantifolia ) ini adalah akar tunggang, batang berkayu ( lignosus ),bunga majemuk ( inflorescentia ),  bijinya banyak kecil-kecil, licin, bulat telur  dan sungsang.



DAFTAR PUSTAKA
·        Afriastini, J.J. 1990. Daftar Nama Tanaman. Cetakan IV. Jakarta: Penebar Swadaya
·        Dalimarta,S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.  jilid 2.Jakarta: Merentas Generasi Sehat.
·        Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwi.
·        Dharma, A.P.1985. Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Cetakan ke-1. Jakarta: Balai Pustaka.
·        Hidayat, E.B. 1990. Dasar- Dasar Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. 2 Morfologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
·        Tjitrosoepomo,Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan.  Gajah Mada University  Press. Yogyakarta.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar