BAB
I
PENDAHULUAN
Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang
berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di
Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia di
sepanjang tahun, kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan
tekstur kulit, bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu diperhatikan,
semakin tipis kulitnya semakin banyak kandungan airnya. Jeruk nipis berukuran
kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis daripada berukuran besar.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah buah
yang memiliki rasa asam dan agak pahit. Manfaat jeruk nipis yang umumnya
kita ketahui selama ini hanyalah untuk menghilangkan bau amis atau menjadi
penyedap makanan, namun ternyata manfaat
jeruk nipis ini sangat banyak dan beragam. Berdasarkan
penelitian, kandungan vitamin C yang ada
pada jeruk nipis melebihi kandungan vitamin C jenis jeruk lainnya.
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle
dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal
dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau Kalimantan
dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo
kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi
(Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese
(Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk
alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores),
mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk
salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang
banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras,
sedangkan permukaan kulit luar berwarna hijau tua dan kusam. Tanaman jeruk
nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil
berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit
luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya
asam. Tanaman jeruk umumnya hidup pada tempat-tempat yang dapat memperoleh
sinar matahari langsung.
BAB
II
DISKRIPSI
A. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia
B. Morfologi dan
ciri-ciri Citrus aurantifolia
Jeruk
nipis ini memiliki dahan dan ranting yang banyak. Batangnya berkayu ulet,
berduri, dan keras serta tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Sedangkan permukaan kulit
luarnya berwarna hijau tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk elips dengan
pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunnya mencapai
2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai
bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm. Bunganya
berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang
dengan diameter 1,5-2,5 cm. Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5
dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris
putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset
dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm serta berwarna putih. Tanaman
jeruk nipis mempunyai akar tunggang.
v Organa
Nutrivida
Ø Akar
(Radix)
1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan :
1.
Ujung akar (apex radicis)
2.
Cabang akar (radix lateralis)
3.
Batang akar (corpus radicis)
4.
Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.
Leher akar (collum)
Jenis akar dari tanaman jeruknipis ( Citrus aurantifolia ) ini adalah akar
tunggang atau akar primer dimana berkembang melalui apex embrio yang
ditentukan, dari semula untuk menjadi akar, dan dari perisikel bagian – bagian
akar yang relatif matang atau dari bagian – bagian lain tubuh tumbuhan
tersebut, seperti misalnya batang dan daun. Urutan munculnya akar – akar sisi
yaitu dari leher akar ( bagian yang menghubungkan akar dengan batang ) ke arah
ujung akar, bagian akar yang matang yang biasanya mengalami penebalan sekunder
hanya berfungsi sebagai jangkar dalam tanah untuk menyimpan cadangan makanan.
Ø Batang
(Caulis)
1. 2.
Keterangan :
1.
Tubuh batang
2.
Duri batang (spinosus)
Tanaman citrus aurantifolia memiliki
batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batangnya yang keras dan kuat. Batangnya berbentuk bulat (teres), berduri
(spina) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu arah tumbuh batangnya
mengangguk (nutans), dimana batangnya tumbuh tegak lurus ke atas tetapi lalu ujungnya
lalu membengkok kembali ke bawah. Sifat percabangan batang monopodial yaitu
dimana batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang.
Ø
Daun (folio)
1. 2. 3.
Keterangan :
1.
Helaian daun (lamina)
2.
Tangkai anak daun
3.
Tangkai daun (ptiolus)
Daunnya berwarna hijau segar,
tetapi kalau sudah tua warna kulitnya menjadi kuning, tangkai daun bersayap
sempit. Helain daun berbentuk jorong (ovalis) , pangkal daunnya membulat
(rotundus), ujung daunnya tumpul (obtusus), tepi daunnya beringgit
(crenatus), permukaan atasnya berwarna hijau tua mengkilap, permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda, daging daunnya seperti kertas (chartaceus), panjang
2.5 – 9 cm, lebar 2.5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip (pennivernis)
dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5 – 25 mm. Duduk daun tersebar (folia
sparsa), karena disetiap buku-buku terdapat hanya satu daun.
v Organa Reproduktiva
Dari
suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan dapat
memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah
suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian memisahkan diri secara
alami atau manual oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari
tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi individu
baru itu dinamakan alat perkembangbiakan atau organum reproductivum
Adapun organ-organ reproductivumnya adalah sebagai berikut :
Ø Bunga (Flos)
1. 2. 3.
Keterangan :
1. Putik (gynaecium)
2. Benang sari (perigonium)
3. Mahkota bunga (corolla)
Bunga
merupakan alat reproduksi seksual ( generatif ). Dalam Citrus
aurantifolia memiliki bunga majemuk
( inflorescentia ). Bunga majemuk
( inflorescentia ), tersusun dalam malai yang keluar dari ketiak
daun dengan diameter 1,5 – 2,5 cm, bunga berbentuk mangkuk berbagi 4
– 5 dengan diameter 0,4 – 0,7 cm berwarna putih dan tangkai putik
silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4 – 5 berbentuk
lanset dengan panjang 0,7 – 1,25 dan lebar 0,25 – 0,5 cm dan
berwarna putih. Termasuk
bunga hermafrodit atau sering kita sebut bunga banci dimana terdapat putik dan
benang sari . Bunga pada jeruk memiliki benang sari yang banyak. Jumlah
lingkaran benang sari sama dengan jumlah lingkaran mahkota bunga. Kepala sari
menghadap ke dalam beruang dua, dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah
pada jeruk letaknya superus dengan banyak ruang, aroma bunga harum sehingga
menarik lebah.
Ø Buah (fructus)
Bentuk buahnya hampir bulat
telur, diameter 3.5–5 cm,tebal kulitnya 0,2–0,5 cm,tipe buah buah sejati
tunggal berdaging jeruk (hesperedium), permukaan licin, dan berkulit
tipis. Kulit buahnya memiliki 3 lapisan yaitu :
a)
Lapisan luar yang kaku
menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna
hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan.
Lapisan ini disebut flavedo.
b)
Lapisan tengah yang
bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya
berwarna putih. Lapisan ini dinamakan albedo.
c)
Dan kemudian suatu
lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam
ruangan-ruangan ini terdapat gelembung- gelembung berair, dan bijinya terdapat
bebas di antara gelembung-gelembung.
Kulit Buah Jeruk nipis
Kepingan panjang atau
berbentuk spiral, melengkung atau datar, lebar sampai 15 mm dan tebal lebih
kurang 3 mm serta keras. Permukaan luar berbenjol – benjol, parut gagang buah
berupa lingkaran lebih menonjol. Permukaan dalam lebih rata, warna putih dengan
bercak kuning kecoklatan dan bintik-bintik rongga minyak dengan warna kehijauan
bergaris tengah lebih kurang 1mm. Berkas patahan tidak berserabut.
Ø Biji (semen)
Bijinya banyak dan
kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang. Biji Citrus aurantifolia ini
juga memiliki lapisan kulit luar (testa) : tipis, dan bagian pelindung
utama bagi bagian biji yang ada di dalam dan lapisan kulit
dalam ( tegmen ) biasanya tipis seperti selaput.
BAB III
KANDUNGAN DAN MANFAAT
CITRUS
AURANTIFOLIA
A.
Kandungan Jeruk nipis
Ada beberapa
kandungan dan manfaat dari buah Citrus
aurantifolia ini. Pada umumnya masyarakat sudah banyak mengetahui akan
kandungan vitamin C nya yang cukup besar . Namun ternyata masih banyak lagi
kandungan-kandungan dari buah ini seperti halnya mineral yang dikandungnya.
Dalam penelitian menunjukkan pada setiap 100 gram buah jeruk terdapat :
- asam askorbat
49 mg
- besi 0,4 mg
- fosfor 23 mg
- kalsium 33 mg
- mineral 0,5 g
- karbohidrat 11,4 g
- lemak 0,2 g
- protein 0,9 g
- kalori 51 kal, Dll
- besi 0,4 mg
- fosfor 23 mg
- kalsium 33 mg
- mineral 0,5 g
- karbohidrat 11,4 g
- lemak 0,2 g
- protein 0,9 g
- kalori 51 kal, Dll
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia
yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak
atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat,
linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun,
lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis
juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin
7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin
bermanfaat untuk anti inflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis
prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi
karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat
N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada
kandung kemih tikus (Chang, 2001). Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial
yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid
lainnya. Guo, et al. (2006) telah meneliti bahwa D-Limonene dapat menghambat
proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562.
B.
Manfaat Jeruk nipis
Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat
penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga
bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur,
difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu
makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan
merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya),
dan lain sebagainya.
Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan
nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia
jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti
disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing
atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah
rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit
anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu
ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita
batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis
lokal (citrus aurantifolia swingle
yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk
keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6
gram per kilogramnya.
Dikarenakan kandungan dari buah jeruk nipis yang
begitu besar, banyak orang yang memanfaatkan buah jeruk tersebut sebagai buah
alternatif kecantikan maupun obat. Banyak orang yang menyukai minuman yang
terbuat dari jeruk nipis tersebut, hal ini karena iklim di indonesia termasuk
ber iklim tropis makanya tak salah banyak orang yang menyukai buah tropis yang
satu
ini. Selain
menyegarkan jeruk nipis sendiri dapat di jadikan sebagai bahan kecantikan
alternatif seperti :
§ Melangsingkan
badan
§ Menghaluskan
dan mencerahkan kulit
§ Menghilangkan
ketombe
§ Membersihkan
kuku agar cemerlang
§ Mengecilkan
pori-pori kulit
§ Menghilangkan
bau keringat
§ Sebagai
bahan relaksasi
§ Menghilangkan
jerawat pada muka
§ Menyamarkan
noda hitam atau flek hitam
§ Meremajakan
kulit, dll
Manusia memiliki warna kulit yang tidak sama satu sama
lain. Selain faktor genetik, ada juga beberapa faktor lain, seperti iklim dan
cuaca. Kulit wajah adalah bagian yang paling penting, khususnya bagi kaum
wanita. Karena itu, kaum wanita melakukan beberapa upaya untuk membuat kulit
wajah menjadi putih bersih dan menarik.
Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat
sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya,
bagus untuk mencerahkan warna kulit. Jeruk nipis juga memenuhi syarat sebagai
buah untuk merawat dan menambah kecantikan.
Untuk mendapatkan kulit wajah yang putih dan halus,
ada dua cara yang dapat dilakukan. Untuk memutihkan dan menghaluskan kulit
serta memperkecil pori-pori, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan
cara mengkonsumsinya. Karena dengan mengkonsumsi jeruk, kandungan vitamin C
yang diserap oleh tubuh akan lebih maksimal. Kedua, menggunakan jeruk nipis
dari luar dengan mengusapkan potongan jeruk nipis pada wajah dan kulit bagian
tubuh yang dinginkan secara rutin setiap hari.
BAB IV
KESIMPULAN
Tanaman jeruk merupakan
tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu,
jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Jeruk
nipis selalu tersedia di sepanjang tahun. Jeruk nipis mempunyai nama
ilmiah Citrus aurantifolia. Jeruk nipis punya banyak
manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, buah yang sudah dikonsumsi
ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Klasifikasi dari tumbuhan Citrus aurantiifolia adalah
sebagi berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Spermathophyta
Subdevisio : Angiospermae
Clasis :
Dicotyledonea
Ordo :
Rutales
Genus :
Citrus
Spesies :
Citrus aurantifolia
Tingginya sekitar 0,5-3,5
m. Batang
pohonnya berkayu ulet, bulat, berduri, keras, dan bewarna putih
kehijauan, Sedangkan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
majemuk berbentuk elips atau bulat telur dengan pangkal membulat, ujung
tumpul dan tepi beringgit. Sedangkan
tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, dan berwarna hijau. Bunganya
berukuran majemuk yang tumbuh di ketiak daun dengan Kelopak bunga
berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan warna putih kekuningan dan tangkai
putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat
telur atau lanset dan berwarna putih. Tanaman ini berasal dari daerah
Asia. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang
banyak terkena sinar matahari. Banyak ditanam di pekarangandan di
kebun. Jenis akar dari tanaman jeruk nipis ( Citrus aurantifolia )
ini adalah akar tunggang, batang berkayu ( lignosus ),bunga majemuk
( inflorescentia ), bijinya banyak kecil-kecil, licin,
bulat telur dan sungsang.
DAFTAR PUSTAKA
·
Afriastini, J.J.
1990. Daftar Nama Tanaman. Cetakan IV. Jakarta: Penebar Swadaya
·
Dalimarta,S.
2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. jilid 2.Jakarta:
Merentas Generasi Sehat.
·
Dalimartha, S.
1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwi.
·
Dharma,
A.P.1985. Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Cetakan ke-1.
Jakarta: Balai Pustaka.
·
Hidayat, E.B.
1990. Dasar- Dasar Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. 2 Morfologi
Tumbuhan. ITB. Bandung.
·
Tjitrosoepomo,Gembong.
2003. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar